Ebiet G Ade Ungkap Inspirasi Lagu “Berita kepada Kawan”

Penyanyi legendaris Indonesia, Ebiet G Ade, akhirnya mengungkap kisah di balik penciptaan salah satu lagu paling ikoniknya, “Berita kepada Kawan.” Lagu yang telah melekat di hati masyarakat Indonesia selama lebih dari empat dekade itu ternyata lahir dari pengalaman batin yang mendalam dan refleksi terhadap bencana alam serta kemanusiaan di Tanah Air. Dalam sebuah sesi wawancara spesial di Jakarta, Ebiet berbicara dengan jujur dan penuh perasaan tentang makna di balik lagu tersebut serta relevansinya dengan kondisi Indonesia saat ini.

  1. Lahir dari Keprihatinan terhadap Bencana Alam
    Ebiet G Ade menjelaskan bahwa inspirasi lagu Berita kepada Kawan datang pada akhir tahun 1970-an, saat ia menyaksikan berita tentang bencana alam besar di Indonesia. Kala itu, ia merasa terpukul melihat penderitaan rakyat di daerah-daerah terpencil yang kehilangan rumah dan keluarga. “Saya menulis lagu itu dalam keadaan hati yang sangat sedih. Rasanya seperti ikut menanggung duka mereka,” ujar Ebiet. Lagu itu kemudian menjadi refleksi kemanusiaan, sekaligus doa agar bangsa ini selalu kuat menghadapi cobaan.

  2. Proses Kreatif yang Sarat Emosi dan Nilai Spiritual
    Menurut Ebiet, proses penciptaan lagu ini tidak bisa dilepaskan dari suasana spiritual yang kuat. Ia menulis lirik dengan penuh perenungan, mencoba memahami hubungan manusia dengan alam dan Tuhan. “Saya merasa setiap bencana bukan sekadar fenomena alam, tapi juga peringatan agar manusia lebih bersyukur dan peduli,” katanya. Aransemen musiknya yang lembut, dipadukan dengan suara khas Ebiet yang penuh penghayatan, membuat lagu ini terasa menyentuh hingga kini. Ia mengaku menulisnya dalam satu malam, dengan suasana sunyi dan hati yang berat, seolah kata-kata itu mengalir begitu saja.

  3. Pesan Universal yang Tak Lekang oleh Waktu
    Meski diciptakan puluhan tahun lalu, Berita kepada Kawan tetap relevan hingga saat ini. Lagu tersebut sering diputar setiap kali terjadi bencana alam di berbagai daerah, seolah menjadi pengingat bagi seluruh bangsa untuk bersatu dan saling membantu. “Saya tidak pernah menyangka lagu itu akan bertahan sejauh ini. Tapi mungkin karena pesannya memang universal — tentang kemanusiaan, empati, dan kesadaran kita sebagai makhluk Tuhan,” tutur Ebiet. Lagu ini juga sering digunakan dalam berbagai kegiatan sosial, dokumenter, hingga upacara peringatan nasional.

  4. Ebiet dan Perjalanan Musik yang Konsisten Menyuarakan Nurani
    Selama lebih dari empat dekade berkarya, Ebiet dikenal sebagai penyanyi yang konsisten menulis lagu-lagu bernuansa reflektif dan puitis. Ia tidak sekadar menulis tentang cinta personal, melainkan cinta terhadap alam, sesama manusia, dan Tuhan. Lagu-lagu seperti Titip Rindu buat Ayah, Camellia, hingga Untuk Kita Renungkan menjadi cerminan gaya bermusik yang berakar pada kesadaran sosial. “Saya hanya menulis apa yang saya rasakan. Jika masyarakat bisa menemukan makna di sana, itu adalah anugerah,” ucapnya dengan rendah hati.

  5. Harapan untuk Generasi Baru Musisi Indonesia
    Menutup wawancara, Ebiet G Ade menyampaikan pesan kepada generasi muda agar terus menciptakan karya yang lahir dari hati. Ia berharap musisi masa kini tidak hanya mengejar popularitas, tetapi juga membawa nilai kemanusiaan dan kejujuran dalam setiap karya mereka. “Musik punya kekuatan luar biasa untuk menyentuh hati orang. Gunakan itu untuk kebaikan,” pesan Ebiet. Ia juga menegaskan bahwa selama manusia masih memiliki empati, lagu seperti Berita kepada Kawan akan selalu menemukan tempatnya di hati pendengar.

Lagu Berita kepada Kawan bukan sekadar karya musik, melainkan catatan sejarah emosional bangsa — pengingat bahwa dalam setiap tragedi, selalu ada kesempatan untuk saling peduli. Melalui karya abadi ini, Ebiet G Ade kembali menegaskan perannya sebagai suara nurani rakyat yang terus bergema di setiap generasi.